Akhirnya setelah 50 tahun lebih KWSG berdiri, dengan ditandai prosesi
penarikan tuas oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Syaifuloh Yusuf
bersama Ketua Pengurus KWSG, Edi Kartika, maka secara resmi pabrik fiber
cement board (fcb) milik KWSG dengan merek dagang Gress Board.
Pada kesempatan itu pula, Ketua Pengurus KWSG, Edi Kartika mengatakan
berkembangnya proyek properti yang meningkat tiap tahun, juga
berpengaruh terhadap permintaan board, peluang inilah yang kita
manfaatkan. Pembangunan pabrik yang dikepalai oleh Soetjipto ini
membutuhkan investasi sebesar Rp250 M.
Pabrik FCB “Gress Board” yang berbahan baku cement (50%), PVA (42%) pulp (8%), ini
memiliki kapasitas terpasang sebesar 80 ribu ton/tahun atau sebanyak
4,8 juta lembar/tahun. Kapasitas tersebut dihasilkan oleh dua line mesin
yang terpasang secara terintegrasi.
Untuk kebutuhan produksi Gress Board dengan
kapasitas mesin terpasang 100% tersebut dibutuhkan 3.400 ton Semen
Gresik per bulan atau 40.800 ton per tahun. Sedangkan produksi Gress
Board mencapai 16.000 lembar / hari atau 400.000 lembar per bulan.
Produk Gress Board KWSG adalah produk ramah lingkungan karena nonasbestos. Selain itu, kuat, tahan api, tidak mudah retak dan tahan dari serangan rayap.
Dengan berdirinya pabrik Gress Board ini, menandai tonggak baru KWSG yang semula hanya sebagai perusahaan trading dan service, kini juga sebagai perusahaan manufaktur (produksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar